Siapa tak kenal Susy Susanti, Yayuk
Basuki, dan Juana Wangsa Putri? Tiga atlet berprestasi ini sukses mengharumkan
nama Indonesia di ajang pertandingan olahraga kelas dunia. Sebagai mantan atlet,
tentu mereka menanamkan kecintaan olahraga pada buah hati mereka. Ingin tahu
bagaimana cara atlet mendidik anak? Click on!
Jangan Paksa Anakmu
Terkadang orangtua ingin anaknya
mengikuti jejak karier mereka. Segala upaya dilakukan agar nantinya si anak
bisa menjadi sosok pribadi yang diinginkan orangtua. Cara ini ternyata justru
dihindari bagi tiga mantan atlet kawakan ini dalam mendidik anak mereka. Seperti
yang Susy Susanti, atlet bulutangkis yang pernah meraih emas di Olimpiade
Barcelona 1992, ungkapkan saat ditemui FimelaFamily.com di acara P&G
Road To Olympics 2012,
“Saya memang mengenalkan olahraga,
khususnya bulutangkis pada ketiga anak saya. Tapi, saya nggak ingin memaksa
mereka jadi atlet di kemudian hari,” ujarnya. Bagi Susy segala sesuatu yang
dipaksakan hasilnya pasti nggak bagus. Anak akan merasa tertekan dan bisa saja
justru jadi membenci segala hal yang dipaksakan kedua orangtuanya. Maka, untuk
mencegah hal tersebut terjadi pada ketiga buah hatinya, Susy dan Alan
Budikusuma, sang suami (juga mantan atlet) sering bermain bulutangkis bersama.
Dari situ anak dengan sendirinya kenal, terbiasa, dan mencintai dunia
bulutangkis tanpa ada paksaan.
Motivasi Bukan Obsesi
Sama halnya dengan Yayuk Basuki,
petenis ranking 21 dunia pada 1997 ini, juga nggak mau memaksa anaknya
menjadi atlet. Menurut Yayuk, “Dilihat dari bakat dan keinginan anak saya, maka
saya termotivasi untuk menjadikannya atlet. Tapi saya tidak terobsesi
lho!,”ungkapnya. Pendidikan akademis tetap yang utama, ketertarikan anaknya
pada dunia tenis hanya dijadikan pendidikan kedua. Yayuk dan suami yang
sama-sama atlet tenis ini tentu memperkenalkan tenis dan olahraga lain pada
anaknya. Namun mereka tetap membebaskan anak memilih sendiri olahraga
favoritnya. Tanpa dipaksa, anak Yayuk justru jatuh cinta sendiri dengan tenis.
Kenalkan Olahraga Sejak Dini
Juana Wangsa Putri, atlet taekwondo
yang pernah dua kali bertarung di Olimpiade ini punya cerita yang sama dalam
mendidik anak. Ibu dari dua putri ini mengenalkan semua cabang olahraga tanpa
harus memaksa satu jenis olahraga tertentu yang harus mereka tekuni. Sejauh ini
putri pertamanya yang baru berusia 4 tahun 2 bulan ini tertarik dengan olahraga
senam, namun ia juga senang melihat pertandingan taekwondo. Sejauh ini Juana
hanya mengajarkan etika dan budi pekerti bertanding, belum mengajarkan teknis dari
olahraga yang disukai putrinya. Sedikit tip dari Juana bagi orangtua yang ingin
menjadikan anaknya atlet adalah jangan pernah membatasi anak untuk berolahraga.
Setelah memperkenalkan olahraga, lihatlah bakat dan kemauan anakmu, maka cabang
yang ia sukai itulah yang perlu didukung.
Sumber: http://family.fimela.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar