Mengingat masa Aliyah:) adik-adikq yang masih Mts pesantren Bitung yang hebat-hebat. Masih Mts tapi sudah go nasional:). Yang akhwat ketika itu hanya tiga orang, salah satunya aku diantaranya:)
Pesantren Al-Falah, penuh inspirasi. Menyadarkanku bahwa baca kitab tak sekedar ajang kompetisi.
Mewakili Pesantren Assalam dan PKP( dua sejoli kanan dan kiri). Anak remaja memang pemalu:). Masa Aliyah yang penuh inspirasi tapi sayangnya jejak tulisan belum diketik. hahah ...masih manuskrips
Dua adik yang jenius:) kecil-kecil sudah go nasional, beda sama Nabila Assyifa:). Lika-liku perjalanan memang selalu saja menyimpan misteri. Mengajarkan arti dewasa yang bukan secara instan:)
Penantian.. Kumengenal arti seorang sahabat dengan jenis yang berbeda untuk ukuran anak asrama. Persahabatan yang penuh lika-liku peresoalan remaja.
Mesjid penuh kenangan. Seberkas kisah ada yang tergores di sana. Menyisipkan kenang yang luar biasa.
Titik awal kesadaran itu muncul di sini
Arti kompetisi dikemas sedemikian apik oleh Sang Maha Pengatur
Pengatur takdir dan pengatur isi hati
Titik NOL kembali mengambil muatan baru dalam sejarah
Apalah arti sebuah ilmu tanpa amal?
Apalah arti hebat di kandang tapi mengecil dalam permukaan?
Dunia remaja penuh inspirasi
Semua tak akan terulang
Semua tak akan lagi kembali
Semua tak akan menyatu saat ini
Tapi ... semua bisa ditulis lagi menjadi celah inspirasi:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar