Berdasarkan hasil survei UNESCO
(United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menunjukkan
bahwa minat baca masyarakat yang paling rendah di ASEAN (Association of
Southeast Asian Nations) adalah negara Indonesia (“Minat Baca Masyarakat
Indonesia Paling Rendah di ASEAN”, Warta Online, 26 Januari 2011).
Rendahnya minat baca ini dibuktikan
dengan indeks membaca masyarakat Indonesia yang baru sekitar 0,001, artinya
dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca
tinggi. Angka ini masih sangat jauh dibandingkan dengan angka minat baca di
Singapura yang memiliki indeks membaca sampai 0,45 (“Galakkan Baca Buku untuk
Kemajuan Bangsa”, Media Indonesia, 17 Mei 2010).
Lebih lanjut, Media Indonesia
menyebutkan bahwa menurunnya minat baca masyarakat Indonesia tidak terlepas
dari kurangnya kesadaran publik akan arti penting membaca bagi peningkatan
kemampuan dan kesejahteraan diri maupun bangsa. Selain itu, maraknya media
elektronik (televisi dan internet) yang kebanyakan berisi tayangan hiburan,
pornografi, iklan komersial, dan hal-hal hedonistis lainnya menjauhkan
masyarakat dari budaya membaca.
Faktor lain yang menyebabkan
rendahnya minat baca masyarakat Indonesia adalah kondisi ekonomi masyarakat
Indonesia. Kondisi ekonomi menyebabkan akses masyarakat terhadap buku-buku
bermutu semakin sulit, karena untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok sehari-hari
sudah kesulitan, apalagi membeli koran, buku, atau bacaan lainnya. Komitmen
pemerintah menyediakan buku dan bahan bacaan yang berkualitas dan murah,
perpustakaan umum, juga masih rendah.
Rendahnya minat baca ini akan
mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, karena masyarakat Indonesia tidak bisa
mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia,
di mana pada ahirnya akan berdampak pada ketertinggalan bangsa Indonesia. Oleh
karena itu, agar bangsa Indonesia dapat mengejar kemajuan yang telah dicapai
oleh negara-negara tetangga, perlu menumbuhkan minat baca sejak dini sebagai
salah satu upaya penanaman rasa senang membaca pada diri individu.
Mengenalkan
anak pada buku dan membacakan merupakan salah satu bentuk upaya penumbuhan
minat baca pada anak sejak dini
|
Penumbuhan minat baca sejak dini ini dilakukan sejak
masyarakat Indonesia mulai dapat membaca. Penumbuhan minat baca sejak dini,
diharapkan bisa meningkatkan budaya membaca masyarakat Indonesia.
Anak
bisa dikenalkan membaca buku, baik yang cetak maupun elektronik
|
Sumber: viva.co.id
1 komentar:
very nice share dek....
emang peminat baca sangat sedikit dinegara kita....
Posting Komentar