Jakarta,
ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan utama dan satu-satunya bagi bayi yang
belum dapat mencerna makanan padat dan terbukti mengandung nutrisi yang
dibutuhkan bayi. Oleh karena itu menggantikan ASI dengan air putih atau susu
jenis lain seperti susu sapi tentu tidaklah pas.
Sebuah studi di India mengklaim susu sapi tak bisa
menggantikan ASI karena kandungan gizinya tidak memadai.
"Susu sapi justru menghalangi bayi mendapatkan nutrisi
yang tepat karena kandungan proteinnya yang sangat tinggi tidak cocok dengan
ginjal bayi yang masih belum dewasa," ungkap kepala Biochemistry and
Nutrition, All-India Institute of Hygiene and Public Health, Debnath Chaudhuri."
Bagi ibu yang tak bisa menyusui karena alasan kesehatan,
lebih baik berkonsultasi dengan dokter keluarga untuk mendapatkan alternatif
yang aman daripada harus memberi makan bayi dengan susu sapi yang nutrisinya
tidak memadai," sarannya dalam studi yang bertajuk National Family Health
Survey III tersebut.
Hal ini diamini oleh direktur National Institute of
Nutrition, B. Sesikaran yang mengatakan bahwa susu sapi terbukti kurang nutrisi
dan kandungan zat besinya rendah.
Meskipun memberi makan bayi dengan susu sapi merupakan
tradisi yang telah berjalan ratusan tahun di India, namun "Praktik ini
belakangan sudah dianggap tidak aman mengingat banyak antibiotik dan pestisida
berkadar tinggi yang terdeteksi dalam susu sapi," kata Sesikaran seperti
dilansir dari zeenews, Senin (6/8/2012).
ASI direkomendasikan secara luas kepada para ibu yang baru
melahirkan karena ASI diperkaya dengan nutrisi, vitamin dan mineral, termasuk
antibodi yang melindungi bayi dari berbagai penyakit mematikan.
"Selain meminimalisir risiko diare, ASI juga melindungi
bayi dari reaksi alergi seperti eksim," jelasnya.
Beruntung, Food Standards and Safety Association India telah
meminta produsen susu formula bayi untuk membatasi penggunaan mikroorganisme
tertentu seperti e. Coli, staphylococcus aureus, shigella dan salmonella,
serta ragi dan jamur di dalam susu sapi yang dipasteurisasi.
Kebijakan ini dirasa perlu karena susu yang berasal dari
sapi sehat sekalipun masih bisa mengandung sejumlah bakteri yang dapat
mengontaminasi ratusan kali ketika disimpan selama beberapa lama dalam suhu
normal.
Sumber: detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar