Ayo Tuliskan!!

Laman

Jumat, 10 Agustus 2012

Studi India: Susu Sapi Gizinya Rendah Dibanding ASI


Jakarta, ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan utama dan satu-satunya bagi bayi yang belum dapat mencerna makanan padat dan terbukti mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi. Oleh karena itu menggantikan ASI dengan air putih atau susu jenis lain seperti susu sapi tentu tidaklah pas.
Sebuah studi di India mengklaim susu sapi tak bisa menggantikan ASI karena kandungan gizinya tidak memadai.
"Susu sapi justru menghalangi bayi mendapatkan nutrisi yang tepat karena kandungan proteinnya yang sangat tinggi tidak cocok dengan
ginjal bayi yang masih belum dewasa," ungkap kepala Biochemistry and Nutrition, All-India Institute of Hygiene and Public Health, Debnath Chaudhuri."
Bagi ibu yang tak bisa menyusui karena alasan kesehatan, lebih baik berkonsultasi dengan dokter keluarga untuk mendapatkan alternatif yang aman daripada harus memberi makan bayi dengan susu sapi yang nutrisinya tidak memadai," sarannya dalam studi yang bertajuk National Family Health Survey III tersebut.
Hal ini diamini oleh direktur National Institute of Nutrition, B. Sesikaran yang mengatakan bahwa susu sapi terbukti kurang nutrisi dan kandungan zat besinya rendah.
Meskipun memberi makan bayi dengan susu sapi merupakan tradisi yang telah berjalan ratusan tahun di India, namun "Praktik ini belakangan sudah dianggap tidak aman mengingat banyak antibiotik dan pestisida berkadar tinggi yang terdeteksi dalam susu sapi," kata Sesikaran seperti dilansir dari zeenews, Senin (6/8/2012).
ASI direkomendasikan secara luas kepada para ibu yang baru melahirkan karena ASI diperkaya dengan nutrisi, vitamin dan mineral, termasuk antibodi yang melindungi bayi dari berbagai penyakit mematikan.
"Selain meminimalisir risiko diare, ASI juga melindungi bayi dari reaksi alergi seperti eksim," jelasnya.
Beruntung, Food Standards and Safety Association India telah meminta produsen susu formula bayi untuk membatasi penggunaan mikroorganisme tertentu seperti e. Coli, staphylococcus aureus, shigella dan salmonella, serta ragi dan jamur di dalam susu sapi yang dipasteurisasi.
Kebijakan ini dirasa perlu karena susu yang berasal dari sapi sehat sekalipun masih bisa mengandung sejumlah bakteri yang dapat mengontaminasi ratusan kali ketika disimpan selama beberapa lama dalam suhu normal.
 Sumber: detik.com

Tidak ada komentar: