Eramuslim.com | Media Islam Rujukan, Pasukan keamanan
Myanmar membunuh, memperkosa atau melakukan penangkapan massal terhadap Muslim
Rohingya setelah kerusuhan sektarian mematikan di timur laut pada bulan Juni
lalu, kelompok hak asasi mengatakan Rabu ini (1/8), menambahkan pemerintah
tidak berbuat banyak untuk mencegah awal kerusuhan.
Pekerja bantuan diblokir dan dalam beberapa kasus ditangkap,
dan muslim Rohingya harus menanggung beban tindakan keras pemerintah di negara
bagian Rakhine setelah
sepekan serangan bentrokan antara Rakhine Buddha dan
etnis Rohingya, lapor Human Rights Watch yang berbasis di New York dalam sebuah
laporan.
Berdasarkan wawancara dengan 57 warga Rakhine dan Rohingya,
laporan ini berusaha untuk menjelaskan konflik yang berakar dari kebencian
komunal dan menempatkan janji-janji oleh pemerintah sejak 2011 untuk melindungi
hak asasi manusia setelah dekade pemerintahan militer yang brutal.
"Pasukan keamanan Burma gagal melindungi Arakan
(Rakhine) dan Rohingya satu sama lain dan kemudian melepaskan kampanye
kekerasan untuk melawan Rohingya," kata Brad Adams, direktur Human Rights
Watch Asia.
"Pemerintah mengklaim berkomitmen untuk mengakhiri
perselisihan etnis dan kekerasan, tetapi peristiwa terakhir di Arakan
menunjukkan bahwa negara justru mensponsori penganiayaan dan
diskriminasi."(fq/reu)
Sumber: eramuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar