Jakarta,
Karena dilakukan saat tidur sedang nyenyak-nyenyaknya, tak jarang orang kembali
tidur sehabis bersantap sahur. Bahkan banyak pula yang kemudian tidur sampai
hari menjelang siang. Agar efektif meningkatkan energi saat puasa, tidur habis
sahur sebaiknya dilakukan selama 2 jam saja.
Tidur berfungsi untuk mengistirahatkan dan mengembalikan
fungsi tubuh setelah beraktifitas seharian. Agar badan tetap sehat, umumnya
orang menghabiskan sepertiga waktunya dalam sehari untuk tidur. Namun lama
waktu tidur ini bisa berrvariasi pada setiap orang.
Umumnya orang memerlukan waktu tidur selama 4 – 11 jam
setiap hari, tergantung pada kebiasaan dan karakteristik genetiknya. Menurut
sebuah penelitian yang dilakukan di Turki, 75 persen orang tidur selama 7 – 8
jam sehari. Namun ketika puasa Ramadhan,
lama waktu tidur ini harus terputus
oleh makan sahur.
“Gangguan tidur dapat dialami selama bulan Ramadhan akibat
jam makan sahur yang terkadang menyela waktu tidur. Agar badan tetap energik,
tidur 2 jam selepas sahur sudah cukup bagi tubuh. Tidur lebih lama akan
memiliki efek negatif pada kinerja tubuh di siang hari,” kata dr Abdullah
Özkardeş, spesialis neurologi di Memorial Şişli Hospital, Turki seperti
dilansir Today’s Zaman, Minggu (22/7/2012).
Selain itu, makanan dan minuman yang dikonsumsi selama
Ramadhan juga mempengaruhi perilaku tidur. Menurut dr Abdullah, orang yang
mengkonsumsi banyak teh dan kopi ketika berbuka puasa dan sahur dengan harapan
akan merasa energik sepanjang hari justru akan sering merasa lekas marah dan
cemas.
Perubahan waktu makan karena sahur dan buka puasa juga ikut
mempengaruhi pola tidur. Umumnya orang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
jatuh tidur selama bulan Ramadhan sehingga akan mengurangi lama tidur secara keseluruhan.
“Perubahan ini menyebabkan orang terbangun dengan perasaan
lelah. Pada gilirannya, hal ini akan menyebabkan kantuk dan mengganggu
konsentrasi di siang hari. Penderita gangguan tidur selama Ramadhan ini juga
mengeluhkan masalah yang sama karena mengkonsumsi kopi dan teh secara berlebihan,”
kata dr Abdullah.
Oleh karena itu, dr Abdullah menyarankan agar teh dan kopi
sebaiknya dikonsumsi sesedikit mungkin ketika habis puasa. Untuk mengurangi masalah
tidur dan efek negatifnya di bulan Ramadhan, usahakan agar tetap tidur dengan
lama waktu yang sama seperti hari biasa.
Berkurangnya lama waktu tidur atau terjadinya perubahan pola
tidur dapat mempengaruhi fungsi tubuh sehari-hari. Jika merasa lelah, mudah
marah, pelupa atau sulit konsentrasi, bisa jadi gangguan ini disebabkan oleh
masalah tidur dan lapar.
“Jika memungkinkan, cobalah untuk beristirahat dan bersantai
sejenak pada suatu waktu,” pungkas dr Abdullah.
Sumber: detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar