Ayo Tuliskan!!

Laman

Kamis, 12 Juli 2012

Kang Abik Berbagi Tips Menulis Hebat


1337300242717232919Beberapa waktu yang lalu, ketika bedah novel Cinta Suci Zahrana karya Habiurrahman el-Shirazy atau yang akrab disapa Kang Abik, saya sempat berbincang-bincang dan bertanya sana-sini mengenai kepenulisan kepada penulis novel favorit saya itu. Meski tidak lama dialog saya dengan beliau, tapi ketika telah mendapatkan nasihat-nasihat beliau sungguh menginspirasi dan memotivasi saya untuk terus menulis. Bukan sembarang menulis tapi menulis yang cerdas dan benar. Beberapa tips-tips singkat yang diberikan oleh Kang Abik ingin saya bagikan kepada teman-teman agar tetap semangat untuk menulis. Menulis bukan karena ingin popular atau terkenal tapi menulis karena niat beribadah kepada Allah swt yang disertai dengan hati yang bersih dan suci. Berikut Beberapa langkah yang disarankan oleh kang Abik agar kita menjadi penulis yang hebat:


1. Milikilah niat yang kuat untuk menjadi penulis.
Niat yang kuat untuk menjadi penulis adalah modal awal bagi seorang penulis pemula untuk menjadi penulis yang hebat. Selain niat yang kuat jangan lupa disertai niat yang benar. Niat yang benar adalah meniatkan aktivitas menulis hanya untuk beribadah atau mencari ridla Allah. Bukan ingin menjadi terkenal, kaya, dipuji atau apa saja yang tidak ada hubunganya dengan beribadah kepada Allah swt.
2. Milikilah keberanian.
“Orang yang tidak mempunyai keberanian ia tidak layak menjadi penulis. Demikian kata Kang Abik dengan tegas.” Sebab kalau dikritik sedikit saja tulisannya, ia akan minder dan kecil hati, akibatnya ia tidak berani menulis lagi.
Seorang penulis harus berani tulisanya dibacaorang lain. Artinya ia harus siap jika kemudian tulisannya dikritik para pembacanya. Ingat pada hakekatnya kritikan itu adalah sesuatu yang positif bagi kita. Asal kita bisa menjadikan kritikan itu sebagai energi yang membangun, agar tulisan kita lebih baik lagi.
3. Milikilah Idealisme yang kuat.
Penulis-penulis hebat, seperti Imam Syafi’I ulama yang pertama kali mengkodifikasikan ushul fikih secara runtut dalam kitabnya yang terkenal yang masih dibaca dan dikaji terus sampai sekarang yaitu ar-risalah, adalah contoh bagaimana idealisme yang kuat mampu menjadikan tulisan itu bermagnet, guna menarik para pembacanya. Beliau menulis dengan hati. Sehingga tulisanya mampu bertahan sampai sekarang. Tidak seperti kebanyakan penulis sekarang yang sedikit-sedikit ditempeli kata best seller, padahal sebenarnya tidak sama sekali. Contoh lain adalah Imam Hajar al-Asqalani pengarang kitab Fathul Bari yang menghabiskan hampir separoh hidupnya untuk menyusun kitab syarah Bukhari Muslim itu. Sedangkan dari kalangan non muslim kita bisa sebut Karl Marx dengan karyanya yang terkenal yakni Das Capital yang juga masih dibaca dan dikaji sampai sekarang. Semua penulis-penulis di atas mengapa karyanya bisa bertahan selama itu dan bahkan masih dikaji di seluruh dunia??? Jawabannya karena mereka punya idealisme yang kuat untuk menulis. Dan dengan hatilah tulisan mereka lahir.
4. Milikilah wawasan yang cukup dan luas.
Hal ini penting dimiliki oleh penulis agar tulisannya tidak monoton dan memboosankan. Sebailknya dengan wawasan yang luas akan menjadikan tulisan itu bervariasi dan enak dibaca oleh para pembacanya.
5. Terakhir harus tahu teknik menulis.
Kata kang Abik mengapa beliau menempatkan Teknik menuslis di bagian akhir, karena banyak orang sekarang yang mengikuti pelatihan teknik menulis di sana sini tapi tak kunjung menghsilkan karya tulis. Menurut Kang Abik, yang terpenting bagi penulis adalah secara istiqomah untuk terus berlatih menulis. Menulis adalah skiil. Ciri skiil adalah semakin sering dikerjakan mak akan semakin lihai dan mahir. Maka jangan pernah berhenti menulis dan menulis agar mennulis menajadi habits atau kebiasaan.
Itulah beberapa tips atau langkah-langkah agar yang saya dapatkan dari beliau. Semoga tulisan ini tidak hanya memotivasi saya tapi para teman-teman sekalian untuk menjadikan aktivitas menulis bukan hanya sekedar mengisi waktu lengang tapi benar-benar menajadi aktivitas rutin yang bermanfaat bukan hanya untuk diri kita sendiri tapi juga untuk orang lain yang membaca tulisan kita. Artinya tidak ada ruang bagi kita untuk menulis ‘asal-asalan’ tapi dalam setiap tulisan kita selalu ada ruhnya, karena kita menulis dengan kebeningan dan kejernihan hati….
Salam Cinta dan Persaudaraan…….
   Sumber:
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/05/18/kang-abik-berbagi-tips-menulis-hebat/

Tidak ada komentar: