Ada yang pergi ...
Namun kenapa setelah kuteliti ada pula yang datang?
Bukan menggugat mati satu tumbuh seribu
Bukan menggugat apalah arti sebuah lembaran baru
Tapi, sudahlah ...
Aku tahu ada yang mengatur
Aku tahu ada sudut pandang ketiga yang Maha Tahu
Kuteliti lagi, menata lagi, memanage lagi
Meski telah terbongkar ... tapi aku bangga!
Semua berhak berontak!
Semua berhak berteriak!
Semua punya hak karena semua ada dalam genggaman
Terkadang ingin kutertawa menatap cermin
Embun itu datang ketika lidah mulai mengurai kata
Menitipkan berjuta uap ...
Kala kuhapus, semua terbaca lagi ... yah terbaca lagi
Ada satu nama
Muncul lagi beberapa nama
Aku bingung, senang, tubuh seolah kondisikan autis
Kuingin ada dunia baru meskipun kata orang dunia autis
Bukankah setiap jiwa punya rongga ego?
Lantas ruang mulai terisi dengan angka satu ...
Tak pantas disebut autis? Dunia baru, sendiri tak bertepi namun hanya beberapa menit atau pun jam
Jendela autis itu tetap dimiliki meskipun tak ada yang ingin mengakui ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar