Sambil menunggu antrian aku pengen
cerita sesuatu yang menggenang dalam otak. Hari itu usia kehamilanku 7 bulan 3
minggu 2 hari. Usia kehamilan yang menakjubkan karena diusia ini perkembangan
otak janinku memasuki usia emasnya. Katanya kalau otaknya mendapatkan
rangsangan maka itu akan lebih baik lagi buat perkembangan otaknya.
Makanya ketimbang nunggu, bengong,
lirik-lirik pasien mondar mandir menunggu antrian, menikmati tangisan bayi 3
bulan yang tepat berada di sebelahku. Yang menurut data yang kudapat setelah
ngarol-ngidul sama emaknya ternyata si kecil sudah demam 2 hari ini ples batuk
dan beringus. Duh, kacian. Moga cepat sembuh dede sayang. Meskipun kenalnya
juga baru saat itu.
Oh iya. Jujur nih kayaknya aku lagi
kangen dengan profesi lama yang tertinggal. Tertinggal?
Iya karena selepas aku
jadi bidan selama 40 hari. Langkah profesiku tak tahunya pindah jalur. 6 bulan
setelahnya aku menekuni profesi tentor. Dan selama 8 bulan ini berusaha menjadi
isteri ples IRT. Lumayan lama bidan kutinggalkan.
Sampai-sampai pikiran nakal kadang
menghantui. Ijazahku bidan. Sekarang? Hmmm.. Belum lagi kalau tahu teman-teman
sudah pada kerja dan menjadi bidan. Ada yang mengusik di hati ini. Tapi jika
usikan ini dibawa lagi melangkah ke depan itu hanyalah sebuah khayalan.
Targetku masih banyak yang harus dilewati sebelum menjadi bidan kembali.
6 bulan pasca kelahiran si baby aku masih ingin menyibukkan diri
dengan ASI Ekslusif. Aku belum mau menambah aktivitas baru. Hingga akhirnya si
kecilku nanti bisa berjalan dan sudah kuat untuk jalan dibawa kerja. Kerja di
luar rumah maksudnya (lihat ke depannya). Disisi lain aku rindu pasien, tapi
aku tahu si kecilku lebih membutuhkan aku nantinya. Aku ingin dia kuat dulu
hingga nantinya bisa kubawa kemana-mana.
Dari sini kata pasien" dalam
otakku bermetamorfosis layaknya kupu-kupu. Ia ingin bermetamorfosis sempurna!
Pasienku sekarang bukanlah ibu-ibu yang harus aku periksa kehamilannya atau aku
kontrol masa reproduksinya, bukan juga bayi dan balita yang harus diimunisasi
dan ditimbang tinggi dan berat badannya. Pasienku lebih luas bahkan saking
luasnya ia tak terlihat. Ya itulah mereka yang kusebut sebagai pembaca.
Berhubung beda pasien tentu beda
pula bentuk pelayanan yang bakalan aku berikan. Wilayah kerjaku adalah pembaca
yang lebih banyak aku tak tahu siapa namanya, jenisnya apa? BB-nya berapa dan
tinggal di mana pula. Alhamdulillah
kali ini aku tak disibukkan lagi dengan mendata dan bertanya seputar identitas
dan keluhan di depan mata. Pasienku sekarang insyaAllah lebih unik itulah dia pembaca.
Ketimbang aku memikirkan tema bidan
khayalan mendingan aku mengolah pelajaran selama melalang buana dalam dunia
kebidanan. Aku dan teman-temanku tentunya sangat hafal dengan mantra berikut
saking hafalnya pun aku dan bidan lainnya langsung spontan mengucapkan mantra
ini dikala ada pasien in partu alias
yang mau bersalin. Apa itu?
"Makin Sakit Makin Baik, Bu.
Kalau nggak sakit bayinya nggak bisa lahir" itulah mantra ajaib yang
setiap hari kita ucapkan. Boleh tiap jam mungkin. Intinya kalimat ini tentulah
sudah menjadi menu wajib bagi seorang bidan. Nah, dari mantra ajaib inilah yang
melahirkan sebuah inspirasi untuk menulis buku. Dari kalimat ini aku disponsori
oleh sejumlah ayat, data dan bukti bahwa mantra ini memang ajaib.
Dikala kita sakit" entah sakit
belum juga lulus, belum juga dapat kerjaan, belum dapat pasangan hingga dapat
momongan. Sejatinya, makin sakit itu makin baik. Penasaran dengan isinya? Yuk
segera miliki bukunya. Bisa dihubungi lewat ini:
Web :
www.dapurbuku.com
PIN :
521F4512
SMS :
081281956427
Nabila Asy-syifa :
082348643267/ 7CF5DBDD
Semoga si kecilku yang ada di dalam
ruang tiga kegelapan perkembangan otaknya pun makin tumbuh dan berkembang. “Umi kangen kamu sayang. Selalu tumbuh dan
berkembang ya? Jadi anak pinter, sehat, kuat dan bisa bermanfaat buat agama dan
negara kelak. Aamiin”.
Bidan sekarang mungkin masih khayalan.
Ketimbang menghayal lebih baik fokusnya aku ganti yaitu membantu proses
lahirnya buku-buku berikutnya. Tak ada yang kebetulan dalam hidup ini karena
kita diproses oleh yang Maha Betul. Betul...betul...betul?
1 komentar:
Nice.....
Tetap produktif, walau lagi hamil besar.
Two thumbs for you.
Jangan lupa mampir juga ke sultanconan.blogspot.com ya....
(y)
Posting Komentar