Nggak terasa udah sebulan jarak jadi sebuah dinding. Tapi tak masalah, yang penting komunikasi tetap jalan. Waktu ini mengingatkan ketika 8 bulan sebelumnya. Kita jauh tapi kedekatan itu ada. Meskipun kedekatannya masih dalam batas nomal. SMS menjadi bahasa penghubung paling efektif. Sekarang BBM. Nelpon?
Bukan karakternya. Aku suka... aku suka... aku suka (Kata Mei-mei). Telinga panas, beresiko kena radiasi HP dan karakter kami mirip. Jaim-jaim.
Sampai teringat, sebelum menikah dulu ada seorang kawan bertanya. Calonnya penulis? Jelas saya bilang. IYA, dia penulis. Penulis SMS, Penulis BBM ples Penulis di hatiku.... hehehhe. Jadilah ia Penulis ples plesssss...
Darinya aku belajar banyak
Tak harus satu hobi dalam menjalani bahtera rumah tangga
Yang terpenting saling mengerti, itu sejatinya yang membuat kita bertumbuh menjadi dewasa
Allah tak pernah mensyaratkan dalam nikah seorang penulis. Yang terpenting baik iman dan akhlaknya. Itu sudah menjadi modal yang luar biasa. Bukannya begitu?
Merindukanmu Kkq sayang ...
Panggilan yang tak tahu kapan habis jatahnya...
Mungkin nanti dia akan mulai terkikis ketika ia lebih sering dipanggil "ABI"
Muachhhhh.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar