Dua hari yang lalu aku sempat berasyik
ria SMS-an dengan salah satu sahabat dekatku. Ya, sahabat sewaktu masih kuliah
dulu. (Sebut saja namanya Mawar, heheh) Sekarang ini kesibukannya adalah
bekerja sebagai bidan di sebuah desa. Subhanallah,
menurutku.
Kami saling bertukar kabar seperti
biasanya mengawali percakapan. Entah itu bicara sedang apa, sibuk apa sampai
pada akhirnya bicara soal tema yang tak pernah kadaluarsa. Tema ini selalu
dibahas karena tak ada jatah habisnya. Kalau di zaman dulu hanya pembicaraan
orang dewasa sekarang pun anak TK sudah lihai membicarakannya. Apaan tuh?
Apalagi kalau bukan cinta. Heheh... iya dong?
Di akhir SMS akhirnya terungkap juga
salah satu bait lampiran doa yang sering dia minta. Bukannya bila orang meminta
kita mendoakannya itu pertanda ada separuh dari permohonannya kepada Tuhan?
Dia
hanya ingin minta dukungan dan dorongan kita saja. Bukankah semakin banyak yang
mendukung dan mendorong maka kemungkinan besar potensi doanya akan tertarik?
Iya, Tertarik untuk dikabulkan oleh Tuhan tentunya. Heheh...
"Yan, doanya ya biar aku cepat
ketemu jodoh" SMS-nya yang kupikir adalah SMS di penghujung batas. Sejenak
aku setuju saja dengan permintaannya untuk saling mendoakan. Namun entah kenapa,
ya? Kok kayaknya ada diksi yang kurang tepat. Diksi yang kurang jujur. Diksi yang
kurang mengigit. Diksi yang mungkin saja membuat Tuhan ragu untuk mengabulkan.
Diksi yang samar-samar. Belum jelas maunya apa?
Bila Tuhan mau bertanya. Mungkin Dia
akan bertanya, "Sebenarnya hambaku
ini ingin dipertemukan dengan jodohnya atau ingin disegerakan proses aqad
nikahnya?"
Gimana menurut anda sobat?
Menurutku begini, bila memang kita
berdoa supaya dipertemukan dengan jodoh. Ya, yang bakalan kita terima pun
seperti apa yang kita minta yaitu kita bakalan dipertemukan dengan jodoh kita.
Kita tak tahu kapan proses nikahnya. Bukannya jodoh yang SAH adalah setelah
terjadi akad nikah? Bila belum ditanya oleh pak penghulu dengan kata, SAH? Meminta
jawaban para saksi. Maka itu pertanda belum layaklah kita sebut sebagai jodoh
yang SAH.
Cinta sejati adalah cinta yang
terjadi setelah pernikahan. Kurang lebih begitu kata Kang Abik, penulis mega best seller Ayat-Ayat Cinta. Yang
menurutku memang benar adanya.
Memang, kasus perceraian sekarang
ini semakin membludak. Seolah-olah orang yang telah menikah dan masih single sama saja plin-plan. Ada putus
dan nyambungnya. Hanya beda penyebutannya saja. Namun itu bukan berarti
meniadakan kebenaran bahwa jodoh yang SAH adalah setelah terjadinya aqad nikah.
Toh, bukannya ini lebih baik ketimbang status sebelumnya? (contoh: pacaran)
Pernikahan itu merancang masa depan
sedangkan pacaran mempertaruhkan masa depan, gitu sih kata Ust. Felix Siaw. Dan
memang kenyataannya begitu. Gimana nggak
mempertaruhkan coba? Waktu, biaya, fokus, hati bahkan pikiran kita semuanya
dipertaruhkan di meja pacaran. Semakin lama rentang waktunya tak menjamin
sampai ke pelaminan. Buktinya banyak yang bertahun-tahun pacaran akhirnya putus
dipersimpangan jalan. Jika anda termasuk pengadopsi pacaran tak masalah. Jika
berhasil selamat. Jika pun belum berhasil itu artinya salah alamat. Alamat
palsu kali, ya? Mirip yang dihebohkan Ayu Ting-Ting.
So, kembali ke pembahasan awal. Jika
Tuhan mau bertanya apa yang kita mau, sebaiknya kita bilang apa? Minta
dipertemukan dengan jodoh atau minta dipertemukan dengan pak penghulu yang siap
memproses kita kepada JODOH yang SAH? Jawabannya tentu anda yang tahu. Buktinya
anda memilih dalam hati. Bener kan? Hehe ...
Kita boleh-boleh saja berprinsip
bahwa orang yang sekarang lagi dekat dengan kita adalah jodohku. Persis kata
Anang dan Ashanty, "Jodohku,
maunyaku dirimu?" tapi ingat jodoh yang SAH adalah jodoh yang
sebelumnya telah diikat oleh tali pernikahan. Setuju?
Kalau
maunyaku dirimu? Mending gelar konser aja kayak Anang dan Ashanty.
Hehe...(becanda) dapat duit, bikin modal men-SAH-kan jodoh. Ayo yang setuju di like ples di-sharing ya ke teman-teman lainnya. Semakin banyak kita berbagi
semakin banyak juga cinta kita bakalan dikali. Dikalikan pahala maksudnya
karena sudah saling ingat-mengingatkan. Semoga menginspirasi. Aamiin :-)
# Jadi ingat momen dulu. Saat jempol "mantan
terindah" diberikan kode oleh pak penghulu. Merindukanmu suamiku sayang
:-) Tetap jadi imam ples komdan (komdan idaman) yang baik buat dunia dan
akheratku :-* Muachhhh....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar