Ayo Tuliskan!!

Laman

Sabtu, 07 Maret 2015

Bila Tuhan Mau Bertanya?




Dua hari yang lalu aku sempat berasyik ria SMS-an dengan salah satu sahabat dekatku. Ya, sahabat sewaktu masih kuliah dulu. (Sebut saja namanya Mawar, heheh) Sekarang ini kesibukannya adalah bekerja sebagai bidan di sebuah desa. Subhanallah, menurutku. 

Kami saling bertukar kabar seperti biasanya mengawali percakapan. Entah itu bicara sedang apa, sibuk apa sampai pada akhirnya bicara soal tema yang tak pernah kadaluarsa. Tema ini selalu dibahas karena tak ada jatah habisnya. Kalau di zaman dulu hanya pembicaraan orang dewasa sekarang pun anak TK sudah lihai membicarakannya. Apaan tuh? Apalagi kalau bukan cinta. Heheh... iya dong?

Di akhir SMS akhirnya terungkap juga salah satu bait lampiran doa yang sering dia minta. Bukannya bila orang meminta kita mendoakannya itu pertanda ada separuh dari permohonannya kepada Tuhan?
Dia hanya ingin minta dukungan dan dorongan kita saja. Bukankah semakin banyak yang mendukung dan mendorong maka kemungkinan besar potensi doanya akan tertarik? Iya, Tertarik untuk dikabulkan oleh Tuhan tentunya. Heheh...

"Yan, doanya ya biar aku cepat ketemu jodoh" SMS-nya yang kupikir adalah SMS di penghujung batas. Sejenak aku setuju saja dengan permintaannya untuk saling mendoakan. Namun entah kenapa, ya? Kok kayaknya ada diksi yang kurang tepat. Diksi yang kurang jujur. Diksi yang kurang mengigit. Diksi yang mungkin saja membuat Tuhan ragu untuk mengabulkan. Diksi yang samar-samar. Belum jelas maunya apa?

Bila Tuhan mau bertanya. Mungkin Dia akan bertanya, "Sebenarnya hambaku ini ingin dipertemukan dengan jodohnya atau ingin disegerakan proses aqad nikahnya?" 

Gimana menurut anda sobat?
Menurutku begini, bila memang kita berdoa supaya dipertemukan dengan jodoh. Ya, yang bakalan kita terima pun seperti apa yang kita minta yaitu kita bakalan dipertemukan dengan jodoh kita. Kita tak tahu kapan proses nikahnya. Bukannya jodoh yang SAH adalah setelah terjadi akad nikah? Bila belum ditanya oleh pak penghulu dengan kata, SAH? Meminta jawaban para saksi. Maka itu pertanda belum layaklah kita sebut sebagai jodoh yang SAH.

Cinta sejati adalah cinta yang terjadi setelah pernikahan. Kurang lebih begitu kata Kang Abik, penulis mega best seller Ayat-Ayat Cinta. Yang menurutku memang benar adanya.

Memang, kasus perceraian sekarang ini semakin membludak. Seolah-olah orang yang telah menikah dan masih single sama saja plin-plan. Ada putus dan nyambungnya. Hanya beda penyebutannya saja. Namun itu bukan berarti meniadakan kebenaran bahwa jodoh yang SAH adalah setelah terjadinya aqad nikah. Toh, bukannya ini lebih baik ketimbang status sebelumnya? (contoh: pacaran)

Pernikahan itu merancang masa depan sedangkan pacaran mempertaruhkan masa depan, gitu sih kata Ust. Felix Siaw. Dan memang kenyataannya begitu. Gimana nggak mempertaruhkan coba? Waktu, biaya, fokus, hati bahkan pikiran kita semuanya dipertaruhkan di meja pacaran. Semakin lama rentang waktunya tak menjamin sampai ke pelaminan. Buktinya banyak yang bertahun-tahun pacaran akhirnya putus dipersimpangan jalan. Jika anda termasuk pengadopsi pacaran tak masalah. Jika berhasil selamat. Jika pun belum berhasil itu artinya salah alamat. Alamat palsu kali, ya? Mirip yang dihebohkan Ayu Ting-Ting.

So, kembali ke pembahasan awal. Jika Tuhan mau bertanya apa yang kita mau, sebaiknya kita bilang apa? Minta dipertemukan dengan jodoh atau minta dipertemukan dengan pak penghulu yang siap memproses kita kepada JODOH yang SAH? Jawabannya tentu anda yang tahu. Buktinya anda memilih dalam hati. Bener kan? Hehe ...

Kita boleh-boleh saja berprinsip bahwa orang yang sekarang lagi dekat dengan kita adalah jodohku. Persis kata Anang dan Ashanty, "Jodohku, maunyaku dirimu?" tapi ingat jodoh yang SAH adalah jodoh yang sebelumnya telah diikat oleh tali pernikahan. Setuju? 

Kalau maunyaku dirimu? Mending gelar konser aja kayak Anang dan Ashanty. Hehe...(becanda) dapat duit, bikin modal men-SAH-kan jodoh. Ayo yang setuju di like ples di-sharing ya ke teman-teman lainnya. Semakin banyak kita berbagi semakin banyak juga cinta kita bakalan dikali. Dikalikan pahala maksudnya karena sudah saling ingat-mengingatkan. Semoga menginspirasi. Aamiin :-)

# Jadi ingat momen dulu. Saat jempol "mantan terindah" diberikan kode oleh pak penghulu. Merindukanmu suamiku sayang :-) Tetap jadi imam ples komdan (komdan idaman) yang baik buat dunia dan akheratku :-* Muachhhh....

Tidak ada komentar: