Ayo Tuliskan!!

Laman

Minggu, 01 Maret 2015

Kalau CINTA Harus Di-X


Kalau emang cinta jangan ditambah (+) atau dikurangi (-) bahkan dibagi (:). Dikali (X) aja CINTA-nya biar hasilnya lebih buanyak. Setuju?

Kalimat ini memang ringan, ringan banget malah. Tapi agak-agak sulit untuk dibuktikan. Kalimat ini muncul nggak tiba-tiba juga. Aku kan si bungsu. Aku paling tak mau kalau cinta ditambah, dikurangi atau dibagi. Bila cinta lebih bisa dikali kenapa sih harus ditambah dan dikurangi atau malah dibagi?


OMG helllllooowwww....

Ketika itu aku hanya bercanda aja sama komdanku. Nggak tahunya dari bercanda dapat inspirasi. Oh, memang dia tercipta mungkin ngefek ke sistem saraf pusatku kali, ya? Sampai-sampai begitu menginspirasi jadinya.

“Kak, kalau debay udah lahir jangan terlalu sayang sama debay, ya? Awas lho de dilupain” Candaku di BBM ketika itu.

“Nggaklah de. Hanya aja mungkin sayangnya udah kebagi. Buat de sama debay”
Spontan dalam pertalian sarafku mendeteksi. Kayaknya ada yang perlu diedit deh dari kata-kata suamiku barusan. Apa, ya? Mungkin karena sekarang ini aktivitasku mengedit dan mengedit terus tulisan jadilah bawaan pengen ngedit apa saja yang bentuknya kalimat. Spontan aku balas BBM-nya.

“Yeeeeee.... kalau cinta itu dikali, Kkq sayang. Biar hasilnya lebih besar. Kalau cintanya hanya ditambah, dikurangi atau dibagi hasilnya dikit. Nggak percaya? Cobain deh”

Dari candaan ini membawaku ke paragraf-paragraf berikutnya. Memang benar juga. Misalnya jika teori ini kubawa dalam tulis menulis. (Kalau untuk profesi lainnya juga bisa. Disesuaikan dosisnya, ya?) Apa efeknya? Jelas ngefek abis!

Katanya aku CINTA dengan menulis?
Kok pikirannya kurang fokus dinulis? Pengennya, ditambah (+) sama pikiran negatif. Misalnya: aku nulis tapi kan nggak terbit-terbit? Aku udah nulis bagus tapi sampai detik ini juga belum menghasilkan nilai rupiah? Apa aku harus nulis terus?

Nah, CINTA kalau hanya bermodalkan (+) aja kayaknya nggak cukup kan? Apalagi kalau sampai di (-) karena kita kurang rajin nulis, atau dibagi (:) dengan kesibukan lainnya. Emang, harus pintar bagi-bagi waktu. Tapi mbok yo jangan lupa nulisnya? Bila kita memang benar-benar CINTA apapun itu alasannya kita tetap mengkali (X) kannya dengan usaha dan doa. Alllah Maha Melihat. Kitanya aja kadang sok-sok bisa melihat itulah, inilah.

Bila cinta nggak kita kali (X) kan dengan benar. Hati-hati berpotensi di-close(X). Makanya ada yang bilang jangan berlebih-lebihan. Berlebih-lebihan temannya syetan. Berlebih-lebihan, nggak baik buat kesehatan. Setuju?

Kayaknya gitu aja deh. Semoga menginspirasi. Teori ini bisa disesuaikan dengan profesi apapun  heheh ...

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Al-ra"du:11)

Tidak ada komentar: