Semangat, harta yang paling berharga ketika malas merayu dan menggoda. Namun, Sadar!jauh lebih berharga dari segalanya karena detik itu sangat berharga!
Laman
Selasa, 29 November 2011
Bayang Kelabu
Bayang-bayang itu selalu muncul seakan ingin meremas logika
Merobek-robek hingga secara cepat hilang dari memori mata
Mata ingin sekali memejam mencoba menikmati duka
Menemuinya dan menghancurkannya dalam gelap yang nyata
Tak ingin menikamnya dalam terang yang menyisihkan perca
Ingin sekali belajar untuk berusaha tegar
Berdiri dalam kesendirian yang terus menjalar
Mencari beragam benih berharap tumbuh subur
Tegak dalam kekuatan yang kekar
Namun...
Proses itu menguras kesabaran
Siap saji tak nampak dalam proses pembelajaran
Memang sulit karena semua terasa begitu rumit
Perlahan tapi pasti perasaan dan logika mulai digigit
Menyisihkan sakit menanti berkurangnya digit
Langit disana masih menyisihkan mendung
Awan gelap masih sudi mengapung
Menanti kepastian mentari hadir dipenghujung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Meratapi bayang masa lalu yang mungkin pahit seolah hidup dengan jiwa yang disesaki pikiran penuh penyesalan. Hiduplah saat ini. Bukan kemarin atau besok. Hidup ini indah. Jadi, berpikirlah positif dalam segala hal. Jadikan bayang kelabu masa lalu sebagai proses pembelajaran menjadi insan yang lebih kokoh. Jadilah pribadi anggun yang menebarkan benih sifat kasih Tuhan kepada sesama sebagai wujud penghambaan pada Yang Maha Lembut. Optimislah!
iya, pak guru:)
pembelajaran itu sudah pasti.namanya juga hikmah yang tercecer. tapi yang terpenting bagaimana ekspresi terhadap masa lalu itu sendiri ketika tengah dihadapi. setiap orang punya cara untuk menyelesaikan.
butuh waktu untuk bisa meratapi agar temui titik jenuh. dengan adanya titik jenuh, artinya keberhasilan itu memihak.yang positif dijadikan pelajaran, yang negatifnya terlupakan bukan melupakan.
Posting Komentar