Ayo Tuliskan!!

Laman

Senin, 06 Juni 2011

Hanya Untuk Pengendali Arah


Rongga dada k ini terasa begitu luas tak bertepi
Seakan siap menantang hari yang menjadi ladang untuk menuai dikemudian hari
Memang cinta-Nyalah yang begitu abadi, tak ada yang mampu menandingi
Begitu harapan semu hilang dimakan hari yang tak henti di nanti
Segala sesak kini berlari mencari intaian iman yang sementara sepi
Keramaian kini berpesta dalam syukur tak ternilai
Kebebasan itulah yang seharusnya di junjung tinggi oleh setiap hati
Meski hati secara anatomi terbagi-bagi
Tapi bukanlah untuk sang robbi untuk bisa dibagi
Karena ruang fitrah hanyalah satu yang mampu mengisi
Ruang yang akan memancarkan ketenangan dalam sepi
Cukup suara-Nyalah yang bersenandung cinta dibalik nikmat yang tak henti terurai dalam tabir misteri
Meskipun fitrah itu nikmat terindah dalam siklus hari
Namun jikalah bukan waktu yang tepat dicicipi tentulah begitu basi
Tak ada yang mampu mengukur kedalaman hati
Rabb….
Maafkan tabir hati yang pernah tersingkap
Yang begitu mudah larut dalam larutan dosa yang mudah menangkap hati yang terkadang tergagap
Sinyal hati terkadang lemah karena tak terdengar oleh hati yang mulai tuli
Sel-sel hati seakan berubah akan pengaruh polusi
Yang arahnya terkadang sulit terdeteksi
Padahal alat pendeteksi  telah menyatu dalam setiap diri
Namun apalah arti alat tanpa ada penggendali
Yang tentu berujung sia-sia tanpa memberi suatu solusi yang pasti
Dalam keramaian hati, kini kumenemui-Mu meminta belas kasih
Cukuplah engkau jadi pengendali arah yang membawa langkah

Tidak ada komentar: