Ayo Tuliskan!!

Laman

Kamis, 16 Juni 2011

embriotomi


Perasaan mules banget! Kayak nggak percaya kalo sebelumnya cara ini dipakai dalam ruang gerak aku nantinya. Namun semua itu segera terkikis habis. Ada serangkaian syukur dibalik hati yang pada nggak tegaan selepas membaca semua informasinya. Apalagi sewaktu liatin model gambar-gambarnya. Dan paling bikin ngeri lagi ketika khayalin gimana prosedur kerjanya. Hoby khayal tapi yang positf insya Allah! Gila abiss... mumpung aku terlahir di zaman sekarang ini! Bukan di masa awal mula munculnya cara yang nggak punya etika dan prikemanusiaan!
Semua berawal dari tugas dosen! Sehingga membuat aku tersadar habis-habisan kalo masuk kebidanan sekarang justru harus pada bersyukur banget ketimbang yang dulu-dulu. Karena model EMBRIOTOMI udah nggak dipake lagi. Alhamdulillah...

Apa sih itu embriotomi?

Menurut definisi embriotomi adalah mengecilkan badan janin dengan cara memotong bagian-bagian atau mengeluarkan isi badan janin dengan tujuan supaya mudah dilahirkan melalui jalan lahir biasa.
Lihat dari definisi saja tingkat khayalan kita pada naik. Wajah pada kelihatan jelek karena kening kita mengkerut, bibir mungkin sudah pada nggak simetris. Membayangkannya. Bertanya-tanya???
Nah, klasifikasinya ada 6 macam. Ikutin yukkk...
Jenis tindakan:
1. Kraniotomi
2. Dekapitasi
3. Kleidotomi
4. Eviserasi
5. Spondilotomi
6. Pungsi
Indikasi dilakukannya embriotomi
• Janin meninggal dan ibu dalam keadaan bahaya (maternal distress) atau
• Janin meninggal dan tak mungkin lahir secara spontan

1. KRANIOTOMI

Dia ini sejenis tindakan untuk memperkecil kepala janin dengan cara melubangi tengkorak janin atau mengeluarkan semua isinya sehingga kepala janin mengecil dan bisa dikeluarin dari jalan lahir. Bisa kebayang kan? Sekalipun janin didalam telah meninggal dan Ibu dalam keadaan bahaya. Islam saja dalam melakukan perawatan orang yang telah meninggal untuk memandikan jenazah hati-hati banget. Apalagi ini janin?


2. DEKAPITASI

Nah, kalo ini mah lebih ngeri lagi. Karena janin dikeluarkan dengan cara dipatahkan tulang lehernya atau memotong tulang leher dengan gunting SIEBOLD. Indikasinya buat janin yang letak Lintang. Hufft..kasian banget. Sudah meninggal dipatahin juga lehernya.

3. KLEIDOTOMI

Ini juga yang buat kening makin mengkerut.. masa sih tulang selangka janin dipatahkan satu atau keduanya. Tentunya dengan indikasi kalo janin didalamya dalam kondisi bahu yang lebar( Distosia bahu).
Parah banget tuh.. udah meninggal terus cara keluarinnya begitu juga. Apa daya? perkembangan seawaktu itu belum sampai terfikirkan dengan solusi yang lebih manusiawi.

4. EVISERASI atau EKSENTERASI

Tindakan mengeluarkan janin dengan cara mengeluarkan sensari dari organ-organ atau jaringan-jaringan yang ada didalam rongga perut dan dada. Indikasinya buat janin yang letak lintang.

5. SPONDILOTOMI

Tindakan memotong ruas tulang belakang agar janin dapat terlahir lewat jalan lahir. Indikasinya buat janin yang letak lintang.

6.PUNGSI

Mengeluarkan cairan tubuh janin dari kepala sehingga janin dapat dikeluarkan dari jalan lahir. Indikasinya buat janin yang menderita Hidrosefalus.
Sementara jika dilihat dari etika islam bagaimana sikap yang harus dilakukan terhadap jenazah begitu berbanding terbalik karena begitu lembut. Bahkan kehormatan orang telah meninggal sama dengan kehormatan orang yang masih hidup. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“ Mematahkan tulang orang yang telah meninggal sama dengan mematahkan tulang orang yang masih hidup” ( HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Bagaimana dengan embriotomi tadi? Tentunya sangat lari jauh dari prosedur islam dalam memperlakukan seseorang yang telah meninggal. Namun perlu diketahui bahwa Pada era modern tindakan ini sudah tidak dilakukan lagi dan digantikan dengan tindakan sectio caesar yang dianggap lebih aman untuk keselamatan ibu. Alhamdulillah...

Dengan demikian, penjabaran embriotomi bertujuan sebagai pengetahuan saja untuk kita sebagai calon Bidan( Amin ya Rabb).
Bisa kebayang kalo belum ada operasi sesar, tentunya berapa kilo dosa yang harus ditanggung. Padahal kan niat awalnya membantu. Tapi itulah, setiap ilmu pengetahuan tetap harus mengalami islamisasi dulu. Sesuai dengan syariat apa nggak? Kalo nggak, mendingan nggak usah dipakai. Karena jelas haram dan nggaknya.
Yang tadinya kayak lagi mau asfiksia ketika memahami setiap penjabarannya tiba-tiba nggak jadi karena sudah tahu kalo sekarang sudah ada penggantinya! Sectio caesar. Alhamdulillah..setidaknya prosedur yang bakalan buat hati pada bergetar, nada getarnya sudah di non-aktifkan. Berganti dengan cara yang lebih baik.

Tidak ada komentar: