Senyummu adalah catatan bahwa ada sesuatu yang sedang mengelak
Kutahu dibalik gerak tubuh yang meyimpan sejarah otentik
Kutahu ada gelombang yang terbentuk dibalik mimik
Karena aku adalah bagian dari cetak biru yang berskala tiap detik
Semua tampak kabur kala kutelisik dibalik analisis
Beragam sejarah telah terbongkar mebisikkan kondisi miris
Kusadar, kutahu, kupaham dan begitulah tarian penaku menjerit seolah aku phlegmatis
Kuyakin, mimpi itu hanyalah rentetan proses
Menjabarkan akan awal mula semua yang telah tergaris
Kutahu anggapanmu yang melambung layaknya otakku adalah wilayah agraris
Siap kau tanam apa aja
Siap kau cangkul untuk mengemburkanku dengan cara yang tidak biasa
Siap kau pupuk dengan beragam tanya tanya
Terkadang kubingung dengan alur pikirmu yang terkesan aneh
Tapi yah, kupaham akan referensi yang kau pakai begitu berbedah jauh
Terkadang kukesal dengan tingkahmu yang mirip bayi raksasa
Tapi, yah, kusadar mungkin ada efek hormon yang mulai bekerja secara berantai mensuplai beribu makna
Terkadang kuingin membenci akan refleksmu yang berantakan
Tapi, yah, kumengerti akan sejarah yang pernah kau lalui! Berkesan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar