Ayo Tuliskan!!

Laman

Jumat, 27 April 2012

Kartini Kini



Kartini …
Namamu indah bak titisan para peri
Alur pikirmu yang maju sempat membuat kalangan wanita menjadi iri
Dapur, sumur, kasur semuanya ingin kau hancur lebur
Dengan semangat emansipasi yang tak juga kabur
Semangatmu begitu subur dalam lapisan tanah yang begitu gembur

Tapi, lihatlah sekarang?
Emansipasi langkah awal mula kau membentuk alur
Berantakan! Kebablasan!
Kartini sekarang lebih senang dengan istilah kebarat-baratan
Tak lagi sepertimu yang tertegun kala menanyakan hakikat Al-quran
Kartini sekarang lebih asyik dugem-dugeman
Tak lagi sepertimu yang memfokuskan retina memahami tafsir induk Al-quran
Kartini sekarang lebih asyik bermain petak umpetan hanya karena jabatan
Tak sepertimu yang memilih senang membaca memperkaya wawasan
Kartini sekarang lebih mahir mengkaji cara cepat terlibat kasus perkosaan
Tak lagi spertimu yang giat mengkaji buku mencari kedalaman
Kartini sekarang lebih mengungkap bahasa-bahasa syetan
Tak lagi sepertimu yang menuliskan ungkapan hati yang penuh akan ketidakadilan
Kartini sekarang lebih giat berontak di ranjang mencari cara cepat berpenghasilan
Tak lagi spertimu yang berontak akan budaya yang tak jelas akan rujukan

Duhai bunda yang sedang tersenyum dengan namamu yang selalu terkenang
Lihatlah sekarang?
Kartini lebih suka membaca baris tulisan ketimbang memahaminya hingga melayang
Padahal dulu? Justru kau menuntut akan terjemahan yang harus menggunung
Memahaminya akan lebih bermakna ketimbang menjadi orang gila!
Gila! Karena hanya bisa membaca tanpa paham apa maksudnya

Bunda kartini tersayang, lihatlah sekarang?
Kebaya hanya untuk mengingat namamu saja
Buktinya masih banyak seks bebas yang mengila dimana-mana
Mungkinkah kebaya hanya budaya belaka? Tak mengertikah mereka artinya apa?
Kartini sekarang akan tampak lincah dengan pakaian yang masih belum jadi seutuhnya
Buktinya bisa dilihat dari stok yang laku yang beredar dari kota hingga desa
Mungkinkah produksi benang telah habis? Ataukah benang agama tak lagi menjelma?
Kartini sekarang lebih banyak yang diperkosa oleh karena salah gaya
Buktinya berita tak bosan memaparkan korban buaya dari yang kecil hingga dewasa
Mungkinkah serigala yang begitu kejam? Ataukah korban yang terlalu menggoda?
Kartini sekarang akan tampak lebih mewah dengan emansipasi yang masih penuh tanda tanya
Buktinya banyak yang menitipkan anak hanya untuk para pembantu saja
Mungkinkah mereka telah lupa apa maksud kata mama? Atukah otak yang telah ternoda?
Kartini sekarang lebih asyik berfoya-foya ketimbang memperkaya arti budaya
Buktinya jelas bangunan diskotik sedang merajalela masuk disudut-sudut desa
Mungkinkah mereka telah galau tingkat tiga? Ataukah budaya tak mau lagi tercipta?

Bunda Kartini tercinta …
Malu ini masih terus menggema tak kunjung berhenti menganga
Mengusik jiwa yang makin luka akan banyaknya tanda tanya yang tercipta
Emansipasi yang menjadi harta waris kini telah habis
Dikikis akan budaya sadis yang bertopengkan kata logis
Pesimis, menatap kartini yang makin hari kian miris


Tidak ada komentar: