Jang Ja Yeon memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan tragis. Artis cantik ini dikenal setelah kemunculannya sebagai bintang iklan televisi. Pada saat artis cantik itu meninggal dia sebenarnya sedang menunggu rilis dua filmnya. Hampir tujuh juta fans yang membuka websitenya setelah dua hari artis cantik itu meninggal pada 7 Maret 2009 lalu.
Padahal jika di teliti performance, popularitas, dan kekayaan tentunya berlimpah. Namun apa yang terjadi? Justru sebaliknya. Mereka memilih bunuh diri hanya karena masalah tak terselesaikan, depresi, kesepian dan alasan lainnya. Jika dikaitkan dengan definisi kebahagiaan yang dipakai sekarang ini tentunya ada masalah hingga menyebabkan kebahagiaan itu tak mencapai puncak.
Untuk memperoleh sebuah kebahagiaan tentunya sebagai seorang remaja menjadi suatu dambaan. Apalagi kebanyakan kita mengatakan kalau masa remaja adalah masa yang paling bahagia. Itu sebenarna benar. Maka dari itu buktikanlah!
Namun, perlu kita ketahui juga kalau yang namanya bahagia itu memiliki ukuran. Maka dari itu kebahagiaan setiap remaja itu relatif. Dan kerelatifan ini muncul berasal darri kebahagiaan itu sendiri. Dimanakah sumber kebahagiaan hakiki itu? Ternyata jawabanya semenjak dulu tak pernah berubah. Hanya kita sajalah yang terkadang merubah alur kebahagiaan itu sendiri.
“ Maka Allah ilhamkan kepada jiwa, keburukan dan kebaikannya. Sungguh berbahagialah orang yang mengembangkan kebaikannya” ( QS. Asy-Syams:8-9 )
Yah, kebaikan! Jika kita bertanya pada diri kita pasti kita tak ingin orang lain bersikap yang kurang baik. Begitu juga dengan orang lain. Sehingga dari persamaan perasaan ini sudah menjadi suatu yang bijak kalau kita banyak berbuat kebaikan kepada orang lain. Lingkungan selalu memberikan yang sama terhadap apa yang kita berikan.
Sebagaimana kita ingin bahagia. Sebenarnya keinginan kita itu telah ada dibalik kata BAHAGIA itu sendiri. Bisa dibilang setiap hurufnya menyuruh kita untuk bisa berbahagia.
B: Bantulah dengan niat!
Kenapa harus dibantu? Karena kita harus sadar bahwa kebahagiaan itu muncul bukan dari satu ruang saja tapi dari banyak ruang baik itu secara internal maupun eksternal. Kita ambil contoh, ketika kita memperoleh uang tambahan dari Paman, Tante pastinya kita merasakan sesuatu yang namanya bahagia.
Namun perlu diingat! Lingkungan tak selamanya memberikan kebahagiaan. Sama halnya ketika sedang kanker(kantong kering) nah itulah mengapa kita perlu membantu agar munculnya rasa bahagia itu. Apalagi kalau bukan niat untuk bahagia itu sendiri.
Meng-up date niat itu perlu! Karena letak niat itu begitu tersembunyi. Hanya diri kita dan Allah sajalah yang tahu niat itu. Terkadang niat kita berubah-ubah layaknya landak. Disaat bahagia mungkin niat kita begitu mulia. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan niat yang tadinya mulia bisa berubah menjadi niat merusak disaat iman kita sementara terjepit. Itulah sebabnya mengapa disetiap kali kita mempelajari fiqih. Niat selalu menduduki posisi awal dalam setiap ibadah. Karena begitu pentingnya niat. Begitupula dengan bahagia. Jika kita ingin berbahagia niatkan selalu dengan keyakinan yang kuat. “Saya ingin bahagia”.
Maka bisa ditarik kesimpulan bahwa niat adalah penyempurna setiap amal. Sebagaimana Rasulullah bersabda:
“ Sesungguhnya diterimanya amal perbuatan hanyalah tergantung pada niatnya dan setiap orang mendapatkan apa yang diniatkannya. Maka barang siapa yang berhijrah karena Allah dan Rasulnya maka hijrah itu(ikhlas) karena Allah dan Rasulnya. Dan barang siapa berhijrah karena faktor duniawi yang dikehendakinya atau untuk mendapatkan wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai dengan yang diniatkannya” (HR. Bukhori Muslim)
Niat selalu menempati posisi awal dalam setiap ibadah. Dan tak ada satupun yang menjadi pembicaraan awal kecuali yang memiliki peranan penting. Maka bantulah diri kita dengan niat yang tulus dalam memulai segala sesuatu. Berawal dari niat, niscaya kita akan selamat dalam menjalani bahagia itu sendiri.
A:Awas! Negatif thingking mengintai anda!
Itulah virus yang paling berbahaya yang akan menggerogoti kebahagiaan kita khusunya sebagai remaja. Bagaimana tidak? Karena sifat dendam, iri, dengki dan sifat yang menyebabkan hati berpolusi awalnya dari fikiran negatif. Begitupun dengan sikap pemalu yang tidak pada tempatnya. Virus ini yang jadi faktor penyebab terbanyak.
Kebiasaan ini menyebabkan jarang sekali kita memandang sisi positif setiap tindakan yang akan kita lakukan. Akibatnya terciptalah ketakutan pada diri kita. Pada saat itu, iblis menggoda dan menjerumuskan kehidupan kita(Rusdin S.Rauf. hal 152). Misalnya ketika kita sholat sunnah, fikiran-fikiran negatif kita datang menyelimuti batin. Takut dianggap sama teman sok alim, repot-repot kan masih umur panjang dan fikiran negatif lainnya.
Alhasil sholat sunnah tidak jadi ditunaikan karena terburu dimakan oleh fikiran negatif. Padahal kan justru yang sunnah itu bisa menyempurkan sholat wajib kita yang masih jauh dari kesempurnaan. Yang rugi siapa? Jelas kita. Dan dari situ juga kita mulai memupuk ketakutan dalam diri.
Ha: Hadapi setiap detik!
Terkadang kita takut menghadapi masalah. Kita memilih diam dengan berfikir masalah pastinya akan berakhir juga. Memang benar, tapi prosesnya akan semakin cepat menghasilkan solusi jika kita berani menghadapinya. Jangan takut! Karena kita tak pantas memiliki rasa takut. Ketakutan menghadapi sesuatu sesungguhnya hanya campuran virus dengan negatif thingking.
Kenapa takut? Kan belum terjadi. Jadi hadapilah setiap detik karena dibalik masalah ada solusi. Dan setiap solusi akan menciptakan sebuah bahagia tersendiri. Semakin cepat kita memilih sikap untuk berani menghadapi masalah, maka semakin cepat pula kita mendapatkan kata bahagia. Dibalik masalah tersimpan unsur bahagia. Sekalipun solusi itu menyakitkan, yang terpenting kita bisa bahagia karena mampu memecahkan masalah.
G: Gunakan waktu agar waktu tak menggunakan anda!
Setiap orang memiliki waktu yang sama dan yang membedakanya hanyalah dari proses pengolahannya saja. Dan ini termasuk unsur bahagia. Semakin baik kita gunakan waktu untuk mengejar suatu kesempatan, semakin dekat jarak kita dengan bahagia itu sendiri.
Cobalah mengatur waktu sebaik dan sebijak mungkin. Atur setiap detik, apa yang bisa membuat kita bahagia? Sedikit saja kita disibukkan dengan waktu kosong yang berpotensi menjadikan hati kita ikut kosong. Maka dengarlah keresahan yang mulai bersarang disana.
“ Tahun ibarat pohon, bulan-bulan laksana cabangnya, hari-hari sebagai rantingnya, jam-jam sebagai daunnya dan nafas kita sebagai buahnya. Barang siapa yang nafasnya selalu dalam ketaatan, maka orang itu telah menanam pohon yang baik.” (Ibnul Qayyim, Al Fawaid)
Maka dari itu gunakan waktu kita sekarang. Karena waktu sekarang tak akan sama dengan besok. Jangan berfikir masih ada hari besok. Karena besok adalah kata-kata kegagalan. Kita tak tahu apa yang akan terjadi besok setelah bangun dari tidur. Bisa saja kita sakit, tambahan tugas ataupun meninggal. Maka selagi ada waktu. Manfaatkanlah!
I: Ikhlas bagian dari unsur bahagia
Ketika yang kita harapkan berujung pada kekalahan, kecewa, maka kata ikhlas adalah obat penenangnya yang paling ampuh. Percuma bukan? jika kita memberikan respon marah, tidak rela ataupun sampai memaki dengan yang kita harapkan. Toh kenyataan yang terjadi setelah dengan mati-matian kita hadapi tetap hasilnya demikian. Nggak ada yang berubah!
Maka dari itu, belajarlah untuk ikhlas. Karena ikhlas adalah penenang bukan solusi. Karena solusinya adalah menghadapi kenyataan itu sendiri sesuai dengan alur yang kita inginkan. Memang sulit tapi apa salahnya kita mencoba ketimbang tidak sama sekali?
A: Aktifkan Iman Anda!
Iman menjadi tolak ukur utama seseorang di mata Allah. Dan sebagaimana yang kita yakini bahwa kehidupan tak sebatas dunia saja, namun di akherat itulah kehidupan sejati yang menjadi sumber kebahagian hakiki. Maka sudah pasti iman adalah bekal sebaik-baikmya.
“ Hai sekalian manusia, sungguh janji Allah itu benar. Maka janganlah engkau terperdaya oleh kehidupan dunia ini. Dan janganlah engkau tertipu oleh suatu penipuan, sehingga terlupa pada Allah.” (QS. Luqman:33)
Dikatakan Bahwa orang yang beriman akan dianugerhakan Allah ketabahan dan kekuatan hati dalam menghadapi setiap kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi dalam setiap sisi hidupnya, segala hal yang menimpanya baik itu berupa kerugian atau keuntungan tidak akan pernah menggoyahkan keteguhan. Maka dari itu aktifkan iman anda! Jangan sampai lowbeth.
Dengan iman seseorang yang biasa saja akan menjadi sosok yang luar biasa. Karena iman selalu menjadi petunjuknya dalam menjalani kehidupan. Bayangkan saja jika handphone kita lowbeth sementara itu kita memang begitu butuh untuk menghubungi seseorang, sudah pasti kita akan kepayahan. Begitu juga dengan iman jika telah lowbeth otomatis kita berjalan dengan hati yang gersang atau bahkan kosong. Dan kekosongan hati itu sumber kegelisahan. Maka berusahalah dengan tenang diawali dengan geliat iman. Karena ketenangan bagian dari sumber ketenangan.
Mari mencoba dari kata bahagia itu sendiri agar terlahir bahagia dalam hati....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar