Ayo Tuliskan!!

Laman

Selasa, 29 November 2011

Bayang Kelabu


Bayang-bayang itu selalu muncul seakan ingin meremas logika
Merobek-robek hingga secara cepat hilang dari memori mata
Mata ingin sekali memejam mencoba menikmati duka
Menemuinya dan menghancurkannya dalam gelap yang nyata
Tak ingin menikamnya dalam terang yang menyisihkan perca

Ingin sekali belajar untuk berusaha tegar
Berdiri dalam kesendirian yang terus menjalar
Mencari beragam benih berharap tumbuh subur
Tegak dalam kekuatan yang kekar

Namun...
Proses itu menguras kesabaran
Siap saji tak nampak dalam proses pembelajaran
Memang sulit karena semua terasa begitu rumit
Perlahan tapi pasti perasaan dan logika mulai digigit
Menyisihkan sakit menanti berkurangnya digit

Langit disana masih menyisihkan mendung
Awan gelap masih sudi mengapung
Menanti kepastian mentari hadir dipenghujung

Senin, 28 November 2011

Mengikuti Alur Prinsip


Setiap orang pastinya memiliki prinsip. Dengan prinsip hidup seseorang akan terarah, dengan prinsip seseorang akan mudah bangkit dari keterpurukan, dengan prinsip seseorang akan mudah melangkah ketitik selanjutnya yang harus dia tuju sebagaimana perencanaan awal.
Namun, ketika hidup hanya sekedar untaian rutinitas tanpa mengandung target dan perkembangan disitulah perlu dipertanyakan kehadirannya sebuah prinsip. Dimanakah dia selama ini bersembunyi dari gebrakan-gebrakan jiwa?

Jumat, 25 November 2011

Boleh Dong Jadi Guru?




pas buka Fb, eh nggak tahunya baru nyadar kalo hari ini adalah HARI GURU NASIONAL:).selamat untuk setiap orang, setiap tempat yang pernah mengadopsi aku menjadi pelajarnya.karena menurutku setiap tempat, setiap orang adalah guru. nggak sebatas yang hadir di depan kelas saja yang pantas jadi guru.

guru memang memiliki tempat tersendiri disetiap hati. karena hanya dengan mengingat kelembutan,ketegasan,kebijakannya kita yang sekarang bisa menjadi kita yang telah bermetamorfosis.dari anak ingusan yang nggak tahu apa ini?apa itu? menjadi kita yang HARUS BEGINI!

GURU,salah satu profesi yang terbaik.karena guru adalah akar dari segala profesi. maka buat yang ingin jadi guru gapailah dia dengan cara yang baik, ikuti alur kerjanya dengan baik. jangan hanya karena ingin menyandang gelar PNS segala cara mau benar atau salah jadi solusi.
tentunya itu bukanlah dasar menjadi guru yang tepat. butuh revisi misi dulu untuk meng-up date profesi mulia ini.

GURU,profesi paling setia yang berhak digandeng oleh setiap jiwa. karena kenapa? setiap orang tua, anak-anak, sahabat,kekasih,suami maupun istri pasti memilki rongga dihatinya untuk memantulkan kembali beragam berkas sinar kebaikan. namun, yang diperlukan adalah jembatan yang tepat untuk mentransfer "sesuatu" yang ingin disampaikan.oleh karenanya butuh sebuah ilmu dan pengetahuan.

maka menjadi sangat logis jika belajar adalah awal mula menjadi seorang guru.bahkan kitap yang paling spektakulerpun menjadi referensi yang tepat. begitupula beragam hadis yang sekarang ini terbongkar habis menjadi akar beragam catatan ilmiah yang banyak dijadikan kiblat oleh para ilmuan.
Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani)

Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang ‘abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain. (Shahih Muslim No.1352)

subhanallah,yah:)

tetap semangat untuk menjadi guru. sekalipun bukan menjadi guru yang bersetingkan didepan kelas namun, menjadi guru didepan prilaku kita adalah awal yang baik untuk menjadi seorang guru yang sejati.karena prilaku adalah sebuah manifestasi dari persembunyian bersihnya jiwa.

selamat hari guru nasional:)

Senin, 21 November 2011

Peri Itu Masih Ada


peri bukan hanya ada dalam sinetron atau fiktif belaka. namun, bisa kita aktifkan setiap saat! karena dia selalu hadir dalam setiap rongga hati, siapa yang mengikuti suara hatinya berarti dia telah mendengarkan pesan-pesan peri hatinya berbicara..

siapa sangka, ketika kita sedang sedih mencekam batin hati terkadang berbisik-bisik atau juga menjerit-jerit. hanya untuk mengatakan satu hal.
apakah itu?

KAU TAK SENDIRI, MASIH ADA ALLAH YANG SELALU SIAP MENEMANI
kemudian berbisik kembali ...
OTOT-OTOT ZIGOMATIKUS PENGENDALI SENYUM MASIH MEMILIKI HAK UNTUK BERBAGI
manfaatkanlah dia, karena dia selalu ada sebelum masa aktifnya berubah.
Bobby De Porter dalam bukunya Quantum learning mengatakan bahwa sikap tubuh seseorang dapat mempengaruhi perasaan atau mood seseorang sebagaimana perasaan atau mood dapat mempenaruhi sikap tubuh seseorang.

menulis dan bernafas?


Sebuah tulisan sama seperti sistem respirasi. Yang mana suatu sistem ini terjadi karena 2 aktivitas yang terjadi secara bolak balik yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi( menghirup oksigen) bisa kita ibaratkan seperti membaca. Dan ekspirasi (mengeluarkan karbondioksida dan uap air) adalah menulisnya.
Dari sini kita bisa menarik kesimpulan bahwa proses untuk terjadinya suatu tulisan tidak sembarang terjadi. Harus ada hukum kausalitas yang berlaku, jika tidak akan terjadi kendala. Begitupun Kita tak mungkin hidup, menghirup oksigen jika tanpa aktifitas menghirup udara dan melepaskannya kembali.
Jika kita amati proses membuang udara. Tentunya menyisihkan sebuah manfaat yang dirasakan oleh makhluk disekitarnya. Dimana CO2 yang kita keluarkan ternyata bermanfaat untuk tumbuh-tumbuhan yang nantinya akn dimanfaatkan dalam rangka fotosintesis(pembuatan makanan dengan bantuan sinar matahari)
Menulispun juga demikian. Jika kita membaca sebaiknya kita barengi dengan menulis. Sehingga proses tersebut berjalan searah dan terjadi reaksi kesetimbangan . Dimana keduanya sama-sama berfungsi.
Tulisan tentunya akan bermanfaat bagi orang lain. Sehingga dari situ muncul juga sistem pengkaderan. Dimana kita akan menghirup kembali apa yang telah dilepaskan oleh tumbuh-tumbuhan yaitu O2. Buktinya ! kita belajar menulis dari bacaan para penulis. Sehingga dari situlah timbul keinginan kita untuk menjadi penulis. Jadi rumus sedrhananya:
Respirasi(sistem pernafasan)= sistem tulisan/sebuah tulisan.
Yang di hasilkan oleh 2 aktifitas penting yaitu:
Inspirasimenarik nafas(membaca)
Ekspirasimembuang nafas(menulis)

Selasa, 15 November 2011

Catatan Hati Calon Bidan



Semuanya berawal dari tugas mata kuliah PSIKOLOGI.
Menurutku, mmmmm… mantap banget tugasnya karena endingnya menyatu banget dengan aku yang hobynya nulis. Yaitu buat laporan wawancara dan observasi pada ibu hamil. Setelah sepekan lalu cabut undian akhirnya kelompok kami dapat tema yang lumayan mudah untuk mengincar ibu hamil yang sudah memasuki TRIMESTER AKHIR dengan status BARU PERTAMA HAMIL.
Jadi deh kelas kami selalu ngelirik-lirik tetangga, orang dijalan yang perutnya pada buncit berisi dede bayi. Namun nggak cukup itu saja karena pesanan dari dosen juga beragam. Ada yang dapat ibu hamil hamil dengan jarak kelahiran pertama dan keduanya jauh, nggak tahu berapa tahun. Ada yang ibu menjelang bersalin dengan diagnosis operasi caesar. Pokoknya banyak deh!
Dari materi-materi yang selama ini sudi masih mengendap di otak, persoalan psikologi ibu hamil yang mendekati fase bersalin masih terekam jelas yaitu mendominasinya sekarung ketakutan! Mulai dari yang takut gimana proses bersalinnya, macet atau kelamaan karena nggak kuat. Atau juga takut kalo-kalo anak yang dilahirkannya nanti cacat.
Dan kemarin setelah melakukan interview sekaligus mengobservasi langsung si calon ibu, waw … jadi kebayang takutnya si calon ibu itu gimana. Sinyal empati makin kuat!
“ kita kwa waktu itu ada lia kita pe tante ada melahirkan. Pas ada lia itu ade ada kaluar, huftt … kita tako sekali apalagi waktu depe ari-ari mo kaluar. Duh tambah bekeng kita tako mo melahirkan. Bagemana kang kita nanti?” ucap ibu hamil yang telah memasuki usia 8 bulan itu dan berhasil kelompok kami wawancarai. Itu baru dari faktor internal saja yang memicu rasa takut ibu ketika menjelang bersalin. Namun setelah kami tanya lebih jauh ternyata faktor eksternal yang punya pengaruh besar terhadap psikologi ibu ketika mendekati persalinan.
“ sedangkan kita pe tamang ada sementara bakuat melahirkan sampe-sampe babatariak. Eh … itu ses babilang bagini. Ngana ini kalo babekeng babadiam, nanti kong mo kase lahir babataria sama deng itu kambing batariak karena so lapar!” ucap ibu hamil yang taksiran persalinannya ini 4 desember kedepan.( wow, udah dekat)
Aku dan temanku sontak saja secara bersamaan heran sambil tertawa sedikit. Dalam batinku status bidan telah tercemar hanya karena lontaran kata. Naudzubillah … semoga bidan-bidan generasi setelahnya tidak demikian. Kiranya ini menjadi lampu merah untuk menghentikan beragam gangguan psikogi ibu menjelang bersalin yang pada dasarnya butuh motivasi bukan sensasi bidan yang tak tahu diri!
Kata-kata seperti itu sering menjadi study kasus kami terutama dalam materi Psikologi. Padahal sebagai bidan, pengetahuan tentang psikologi ibu hamil sudah menjadi bagian dari kumpulan materi yang diajarkan. Namun dalam prakteknya hanya dikembalikan “ tergantung kepribadian masing-masing”. Disinilah letak profesionalitas seorang bidan yaitu mampu menerapkan pengetahuannya tidak hanya mengandalkan keterampilannya saja!
“ Bidan yang masih berkata-kata begitu berarti bidan yang nggak ngerti psikologi!” peringatan yang disampaikan oleh dosen psikologi, yang sering kami sapa akrab “kak Nana”.
Seharusnya dimasa-masa bersalin disitulah menjadi ladang penguji para emosi bidan. Karena dimasa itu juga seorang ibu seolah-olah menjadi pembatas antara hidup dan mati. Maka dari itu perlunya keseimbangan antara bidan selaku pemberi pelayanan dan ibu selaku objek yang akan dilayani.
So, terus belajar dari pengalaman untuk mewujudkan penurunan angka kematian ibu dan anak biar derajat kesehatan makin meningkat. Bukankah pelayanan tenaga medis menjadi faktor meningkatnya derajat kesehatan masyarakat?

Kekuatan Harapan



Terkadang yang diharapkan tak sesuai dengan kenyataan.Yah, definisi masalah sepertinya sedang menyusup ketika diri menemui ambang kebingungan.Bingung, apa yang harus dipilih? Bukankah setiap pilihan berujung konsekuensi?Yang namanya pilihan yang tersudutkan masalah pada intinya memiliki pilihan yang bakal memikul konsekuensi yang membuat saraf menyuruh afektor untuk mengurut dada.Menyuruh otot-otot zigomatikus untuk membuat lagi simpul senyum sekedar tampakan,bahwa segala sesuatu yang terlewat itulah bahagia.
Bukankah yang terlewat adalah sebuah kebahagiaan?Bukankah nafas itu memiliki batas?Jadi yang terlewat adalah perca-perca bahagia karena masih diberikan sejumput waktu untuk bisa melewati.Orang yang telah tiada?Bukankah tidak sama?
Berharap saraf-saraf hati tersentuh untuk mengangguk menyetujui episode kali ini.Huuh, duhai gusti yang tak pernah memberi kecuali sesuatu yang pastinya entahkah itu nanti, demi kebaikan seseorang yang sedang pilu akan kehadiran sosok hati yang menuruti apa kata ilahi.
Ketika akal memilih berlabuh menyibak akar masalah perbedaan takdir dan nasib, gilirannya tubuh menyesuaikan dengan pusat koordinasi yang membuat alur pikir ingin langsung didistribusi.Berharap titik temu telah didapat agar konsentrasi siapun tuk berkutat dengan beragam agenda terbaru.
Buku pengemas janji seketika di cancel karena definisi nasib dan takdir. Jikalah itu nasib, diri diberikan sejuta pilihan namun jika itulah takdir cukuplah ikhlas saja jadi pilihan.Bukankah begitu alur pikir seorang pewaris wahyu Tuhan?
Bukansalahkan?
HARAPAN, sepenggal kata pengisi jiwa-jiwa yang sedang kosong ditinggalkan para penghuninya.Yang mampu membuat sejumput garam menjadi obat.Yang mampu meracik daun menjadi nutrisi meskipun dibutuhkan sedikit.
Tanpa sepenggal kata harap, tubuh terasa ditinggal mati kayanya besi(fe) yang mampu mengikat oksigen. Dunia terasa hilang akan sirkulasi yangmembuat hati kian terpolusi.

BABY BLUES


“Percaya apa enggak, gw baby blues parah mampus. Emang sih, gw sayang banget ama anak gw. Gimana ngga amaze coba, anak gw lahir 1,9kg! Tapi bisa ndut banget sekarang.
Tapi ternyata, karena dia lahir prematur, itu semua bikingw shock. Ngga siap deh! Perkiraan operasi cesar bulan agustus akhir, eh dia udah lahir akhir Jully dengan NORMAL...(disini gw yakin anak gw cinta ma gw, sampe dia memutuskan kedatangannya dengancara NORMAL..hihihi....)
Baby blues gw nggak main-main. Sampe ada satu masa gw pengen ngamuk dan ngebayangin pengen mbanting atau nginjek Azel. Wuihseremlah!
Temen gwsampe nangis di pojokan kamar setiap anaknya nangis. Ada yang sampe jambak-jambak rambut saking stresnya.Ada yang kerjaannya teriak-teriak untung ngeluarin beban hatinya.Gw mikir, kok kita yg ngalamin baby blues ini sampe kayak orang gila yah… Alhamdulillah otak gw masih waras...Amin..Amin..
Setiap baby blues gw kumat, gw pasti ngerasa ada 'setan' dalam diri gw. Gimana engga?bisa punya pikiran extrem gitu keanak yg masih merah?! Wah, 30 hari pertama sumpah mampus BERAAAAATTT banget buat gw…”
Ini hanyalah ungkapan seorang ibu yang pernah mengalami baby blues dari sekian banyak ibu yang pernah mengalami.
Bayangkan saja baby blues ini diperkirakan satu dari sepuluh wanita mengalami depresi pasca melahirkan meskipun mereka sebelumnya tidak mengalami masalah kejiwaan. Tanpa perawatan, kondisi tersebut sebenarnya bisa hilang dengan sendirinya.Tetapi, perasaan depresi bisa muncul kembali enam bulan kemudian.

Apa sih itu baby blues?

Baby blues merupakan depresi dan stress yang dialami oleh seorang ibu pasca persalinan. Namun tidak menutup kemungkinan juga dialami oleh seorang ayah.Kecenderungaanya adalah pada saat anak mencapai usia 12 bulan sebanyak satu dari empat ayah mengalami depresi.

KENALI, GEJALA BABY BLUES

Gejala baby blues pada seorang ayah dalam penelitian yang dilakukan tim dari Eastern Virginia Medical School, di AmerikaSerikat, bukan karena pengaruh hormonal tetapi karena tekanan menjadi ayah baru. Tekanan yang mereka rasakan termasuk biaya perawatan anak, perubahan hubungan dengan istri saat keintiman menjadi berkurang, dan rasa takut karena tanggung jawab yang besar menjadi seorang ayah.
Jika gejala baby blues pada ayah disebabkan karena tekanan akan status barunya sebagai ayah, berbeda juga dengan seorang ibu apa penyebabnya?
Menurut Agaath Drost psikolog pada Mamakits, instansi yang membantu penderita baby blues berkelanjutan,
"Perasaan seperti itu lebih sering terdapat pada kelahiran anak pertama dan penyebab utamanya ialah perubahan hormonal ditambah faktor-faktor fisik seperti lelah akibat proses persalinan rumit, kurang tidur dan ASI tidak lancar."
Perubahan emosi, cepat sekali menangis dan sedih adalah beberapa gejala ibu yang mengalami baby blues. Perasaan seperti ini biasanya timbul pada hari ketiga atau empat dan berlangsung hanya beberapa hari sampai maksimal dua minggu.
Bila situasi itu terus berlanjut hingga hitungan minggu, bulan bahkan sampai setahun, bisa dipastikan ibu baru tersebut mengalami depresi paska melahirkan.Situasi ini harus segera diatasi karena bisa berdampak buruk bagi diri sendiri, bonding dengan bayi, dan kemesraan bersama suami.
Ini kiranya sesuai dengan Penelitian yang dikepalai oleh Dr. James Paulson, melakukan review pada 43 penelitian yang melibatkan 28.000 orang.Mereka menemukan, baik pria ataupun wanita akan merasa lebih stres menjadi orang tua baru, jika pasangannya tidak bisa mengatasi stres dengan baik.
"Masalah depresi usai melahirkan menjadi hal serius.Jika berlangsung lama dan tidak segera diatasi bisa menciptakan emosi dan perilaku tidak stabil yang bisa berpengaruh negatif pada perkembang ananak-anak," kata Dr. Paulson seperti dikutip dari Daily Mail.

ATASI SEGERA PILIHAN TERBAIK!

Ayah dan ibu sudah pastinya sejak awal mengidamkan suasana bahagia pasca persalinan namun apa daya baby blues datang tiba-tiba. Maka sudah sewajarnya sebagai ibudan ayah yang baru saja dilantik dengan kehadiran seorang bayi tidak terus menerus dalam ambang skenario baby blues yang pastinya bisa diatasi. Tidakmungkintidak!
Jangan sampai hanya pengaruh hormonal dantekanan yang pada dasarnyaa dalah proses adaptasi menyebabkan ayah dan ibu menjadi lalai untuk menikmati kebahagiaan yang selama fase kehamilan selalu dinantikan.Jangan sampai hanya karena situasi yang pastinya bisadiajak damai ayah dan ibu lalai membantu tugas perkembangan si kecil.
Sebagaimana peringatan Allah dalam ensiklopedi dunia yang tak terbantahkan Al-A’raf : 179 pada ayah dan ibu yang baru saja dilantik :
“Dan janganlah kamu termasuk di antara orang yang lalai…’
Rasulullah S.A.W pula pernah berwasiat, baginda bersabda :
‘Janganlah kalian lalai maka kalian akan melupakan rahmat.’
Allah tak memberikan cobaan diluar kesanggupan hambanya.Percayalah itu!
Jika di Negara belanda terdapat sebuah wadah untuk membantu masyarakatnya khususnya ayah dan ibu yang mengalami baby blues. Tepatnya di Mamakits,dimana si ibu bisa berbicara sebanyak tiga kali dengan seorang psikolog. Dalam pertemuan itu dilihat apa masalahnya. Si ibu kemudian menceritakan apa yang sedangterjadi di dalam hidupnya. Topik pembicaraan antara lain proses persalinan, masalah kurang tidur, bayi yang tidak berhenti menangis.
Jadi bisa dibilang ini semacam curhat.Namun jika kita sebagai sebagai seorang muslim sudah sepantasnya kita memaksimalkan segala sumber yang ada. Psikolog ataupun tenaga medis dan tidak menutup kemungkinan pastinya juga semakin dekat dengan Allah melalui amalan ibadah dan pengetahuan lainnya.
Jika depresi berlanjut, tak perlu ragu bertanya soal obat antidepresan yang mungkin diberikan dokter.Pastikan obat tersebut aman bagi kondisi Andasaat ini, terutama bila Anda masih menyusui.Namun alangkah baiknya jika mengobati tekanan psikologi terlebih dahulu ketimbang sedikit-sedikit langsung lari kearah obat.

Minggu, 06 November 2011

mungkinkah

hari raya qurban banyak membuka banyak referensi sejarah nabi Ibrahim AS dan Ismail AS. keikhlasan dan pengorbanan telah menjadi bukti nyata atas kisah yang menjadi turun temurun dijadikan referensi para penulis.

mulai dari penulis pemula hingga yang telah mendunia.bagaimana jika pengorbanan itu meminta sehelai kisah yang bakal menjadi skenario hidup kita nantinya?
mungkinkah akal ini bisa menalarkan untuk bisa terima?

Jumat, 04 November 2011

hikmah yang tercecer

"semua yang terjadi pasti ada alasan. benar dan salah kadang tak bisa dibuktikan dengan data. karena data terkadang juga salah. namanya juga manusia biasa, benar dan salah adalah retif. kecuali kebenaran yang datasng dari-Nya"(06 oktober 2011)

"mempertahankan komitmen sama halnya mempertahankan arti pentingnya hidup untuk tidak berputar kebawah sekalipun, roda kehidupan itu pasti berlaku"(07 oktober 2011)

"butuh keberanian untuk membuktikan sebuah kebenaran"(07 oktober 2011)

"bukan pertanyaan yang harus diajukan untuk bisa mendapatkan jawaban yang rill.tapi, bagaimana kerasnya usaha kita merubah yang tak mungkin menjadi sesuatu yang mungkin akan terjadi"(07 oktob er 2011)

"uang memang penting!sehingga tak saah jika ada sebagian orang yang pikirannya terkuras mengejar uang.namun, yang terpenting belum tentu bsa menjadi yang terbaik. karena setiap yang baik sudah pasti itu penting"(07 oktober 2011)

hikmah yang tercecer

"prestasi sejati tak selamanya disimpulkan oleh rentetan angka. tapi, seberapa besar prestasi itu mampu mengukir manfaat bagi setiap orang ataupun lingkungannya."(03 oktober 2011)

"saling ingat-mengingatkan, manfaatnya banyak tergantung dari sisi mana kita memandang.tapi, sekalipun dari beragam sisi tetap memiliki inti agar manusia bisa menjadi lebih baik. sama halnya sel yang memiliki inti sel."(04 oktober 2011)

"ketika malu tidak pada tempatnya, sebaiknya kita merenung mungkin saja pikiran positif itu belum pada tempatnya sehingga menyebabkan ion-ion malu berubah menjadi ion negatif. so, kendalikan pikiranmu!awasi perkataanmu."
(05 oktober 2011)

Tunjukan Fokus Anda

setiap orang akan menjadi apa yang difokuskan. seberapa banyak kefokusan tergantung dari seberapa banyak kapasitas masing-masing. yang terpenting fokus itu bernilai dan nantinya berbuah kebaikan. dan kebaikan sejati adalah kebaikan yang dapat bersifat virus yang mampu menularkannya kepada orang lain

Pentingnya Belajar Bahasa

"bahasa non verbal memang penting untuk diketahui,karena terkadang kata-kata tak mampu mengekspresikan secara jujur".

secara psikologi kejujuran bisa juga dilihat dari mata. ketika mata fokus bisa ditarik kesimpulan bahwa disana tersimpan bongkahan kejujuran . sebaliknya jika tidak fokus maka hanya ada 2 kemungkinan yaitu,antara dusta ataukah sedikit banyak mengurangi dan melebihkan kata.